Monday 25 February 2013

Posisi Sofa dan Coffee Table

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menata ruangan. Penempatan sofa pun tidak boleh sembarangan. Duduk tegak atau bersandar santai berpengaruh terhadap penempatan sofa di sebuah ruangan. Perhatikan benar hal ini, agar duduk jadi lebih nyaman.

Lazimnya sofa ditata membentuk huruf "L". Penataan tersebut umumnya diaplikasikan pada ruang keluarga atau ruang santai. Soalnya, di ruangan seperti itu, biasanya orang menyibukkan diri dengan berbagai hiburan. Misalnya menonton TV, mendengarkan musik, atau membaca. Di sana jarang sekali terjadi diskusi penting atau yang bersifat resmi.

Pada ruang keluarga, orang cenderung duduk dalam posisi santai. Punggung bersandar dengan posisi tubuh yang rendah dan agak tenggelam ke dalam sofa. Kaki pun biasanya diselonjorkan ke depan.

Posisi duduk seperti itu mempengaruhi penentuan jarak antara sofa dan coffee table. Oleh sebab itu, tempatkan coffee table dengan jarak kurang lebih 50 cm dari sofa. Dengan demikian, ruang antara keduanya cukup untuk meluruskan kaki.

Berbeda dengan penataan sofa di ruangan yang bersifat lebih resmi. Seperti ruang tamu, ruang kerja, atau lobi kantor. Di ruangan seperti itu, biasanya orang-orang duduk dengan resmi.

Posisi tubuh lebih tegak, otomatis kaki pun dalam posisi tegak lurus. Jarak yang dibutuhkan untuk posisi duduk seperti ini, kurang lebih 40 cm. Tata letak sofa pun sebaiknya tidak dalam posisi "L", melainkan berhadapan. Dengan demikian orang-orang yang sedang berbicara dapat saling menatap (Chris)

Thursday 21 February 2013

Kolaborasi Desain Vintage dan Modern

Mengkolaborasikan gaya interior memerlukan pengetahuan dan keberanian seorang desainer. Salah peletakkan atau keliru mengkombinasikan warna dan cahaya, malah akan membuat ruang terkesan berat dan tidak proporsional. Tapi di situ tantangannya.

Foto ini diambil oleh ideaonline.com dari sebuah restoran bergaya Vintage bernama Common Eatery & Bar dibilangan Kemang, Jakarta Selatan.

Kesan pertama yang saya tangkap dari foto ini adalah unik, vintage, tapi juga modern. Konsep terbuka dan bersih sangat terasa dengan plafon yang dibuat ekspos lalu dicat berwarna putih. Kesengajaan menampilkan kabel-kabel dan aircon membuat efek visualisasi tersendiri yang menyenangkan. Lampu gantung vintage yang terpasang selain berfungsi untuk menerangkan aktifitas yang berada di sofa, secara tidak langsung menjadi focal point bagi setiap mata yang memandang ruangan ini.

Hal menarik lainnya dalam ruangan ini adalah daftar menu yang dibuat bingkai dan disusun dengan pola 4-4. Untuk menonjolkan menu, desainer ini menggunakan lampu yang dibuat menggantung. Sungguh menawan.


Wednesday 20 February 2013

Tips Yang Harus Anda Ketahui Sebelum Membangun Teras!

Backyard Porch with Patio Furniture
Kalau anda memiliki bagian depan atau belakang yang lumayan sejuk, memiliki obyek yang menarik untuk menyegarkan mata, tidak ada salahnya anda mencoba membangun teras sehingga bisa menjadi tempat yang nyaman untuk kongkow-kongkow bersama keluarga, teman, atau relasi anda. Hitung-hitung nilai plusnya, tempat anda bisa menjadi pusat pertemuan teman-teman anda. Buatlah teras yang memiliki dua fungsi: bisa menjadikan rumah anda serasa lebih luas sehingga anda memiliki ruangan lain untuk berkumpul bersama keluarga dan teman2, dan anda juga dapat menikmati suasana diluar rumah.

Saya mendapatkan beberapa tips yang berguna, dari searching di blog, website, maupun dari pengalaman berkumpul bersama teman-teman saya.

Defenisi Teras
Dewi Kartini, dalam artikelnya di ideaonline.co.id mengatakan, teras merupakan ruang peralihan dari ruangan luar menuju ke ruangan dalam ataupun sebaliknya. Teras dapat diletakkan diberbagai posisi dalam rumah. Posisi teras di rumah juga turut berperan dalam membedakan fungsi teras itu sendiri.

Fungsi Teras
Lebih lanjut, Kartini membedakan berbagai fungsi teras menurut posisinya. Teras depan memiliki fungsi utama sebagai penerima tamu atau area tunggu sebelum tamu dipersilahkan masuk. Teras samping memiliki fungsi cadangan sebagai area bersantai. Sedangkan, teras belakang karena letaknya tertutup biasanya menjadi ruang makan, tempat berkumpulnya keluarga dan kolega. Fungsi lainnya, teras juga berfungsi sebagai jalur masuknya udara dan cahaya.

Rumah berlahan terbatas pada umumnya hanya memiliki teras di bagian depan atau belakang saja. Sedangkan teras samping kerap kali dijumpai pada rumah bertipe hoek. Rumah-rumah yang lebih besar, umumnya memiliki ketiga jenis teras yaitu teras depan, samping, dan belakang sekaligus.

Ukuran Teras dan Kebutuhan Furniture
Tentunya, kita semua ingin membangun konsep teras yang proporsional antara ukuran teras dengan furniture-furniture yang ada di dalamnya.Cathy McClellan, penulis artikel Backyard Porch Design Ideas punya pesan yang baik untuk direnungkan sebelum mulai membangun teras. Pikirkan konsep furniture yang akan digunakan. Misalnya, untuk teras yang kecil, sebaiknya hindari penggunaan sofa yang besar dan meja yang juga besar karena akan menimbulkan kesan sempit dan susah memindahkannya di ruangan yang sempit.

Jika teras anda berukuran besar, bagilah dua area. Area yang lebih besar dapat digunakan untuk "entertaining" bersama keluarga. Padukan sofa yang besar, dan satu meja berukuran cukup lebar. Sedangkan untuk area teras yang lebih kecil dapat digunakan sebagai area yang lebih privat dan biasanya sebagai tempat "gathering". Namun, jika teras anda berukuran kecil, gunakan satu sofa berukuran sedang, coffee table yang kecil, dan dua kursi single. Kursi single tersebut dapat digunakan untuk menambah kesan privat atau pun sebagai kursi untuk menikmati pemandangan.

Tambahkan Bunga
Fungsi bunga di teras adalah pemanis ruangan. Selain itu, bunga juga menghadirkan kesan natural pada teras. Pilihlah tanaman yang lumayan besar dan letakkan beberapa tanaman kecil di depannya. Posisi itu akan membuat focal point bagi orang-orang untuk melihat. Gantung pot gantung untuk beberapa tanaman menjalar, dan biarkan dahannya menggantung, itu akan membuat tanaman tampak lebih panjang dan menarik.

Air
Sesuai fungsinya, air berfungsi untuk menghadirkan kesegaran. Air dapat diaplikasikan dalam bentuk kolam, air terjun buatan, atau air terjun kaca, atau hanya sekedar aquarium. Apapun bentuk medianya, air akan tetap menambah kesegaran ruang.

Pencahayaan
Pencahayaan perlu disesuaikan dengan tema teras. Asalkan anda mampu mengkombinasikan berbagai gaya dalam mendekorasinya, tidak masalah pencahayaan seperti apa yang akan anda pakai. Secara umum, teras berkesan etnik lebih banyak memakai lampu-lampu tradisional dan berwarna kuning. Warna kuning pada lampu yang temaram ini sendiri digunakan karena mampu menimbulkan kesan lembut dan tenang. Sedangkan teras pada rumah minimalis lebih banyak memakai lampu-lampu minimalis, atau memanfatkan titik jatuh dari cahaya matahari.

Satu hal tepenting lagi yang tidak boleh dilewatkan, membangun teras harus selaras dengan fungsi dan posisinya. Teras depan tentunya lebih baik senada dengan fasad rumah. Sedangkan teras belakang lebih disesuaikan menurut fungsinya. Selamat berkarya!
 

Ruang Tamu Etnik

http://www.ideaonline.co.id/var/gramedia/storage/images/idea/ruang-keluarga/artikel/ruang-tamu-etnik-dan-tradisional-berwarna-alami/10076839-1-ind-ID/Ruang-Tamu-Etnik-dan-Tradisional-Berwarna-Alami_thumbnaildetail.jpg
Desain rumah berciri etnik tidak selalu terkesan kuno dan ketinggalan zaman koq. Asalkan pandai memilih dan meletakkan perabotannya. Gambar ruang tamu yang di ambil dari Ideaonline.co.id ini, buktinya. Supaya terkesan etnik, pemilik memilih untuk menggunakan rotan alami. Unsur warna merupakan perpaduan warna coklat krem, coklat tua, dan warna coklat orange agar terkesan natural. Pot dengan tanaman mini menjadi satu unsur penguat kesan naturalnya. Agar terkesan simple dan minimalis, pemilik tidak menaruh perabotan yang tidak perlu, sehingga ruangan terkesan bersih.

Sebenarnya, memilih perabotannya tidak sesulit yang dibayangkan. Pilihlah perabotan-perabotan yang memiliki garis vertikal dan horizontal yang rapat dan mewakili kesan etnik. Misalnya, untuk jendela, gunakan jendela jalusi dengan warna cat coco brown. Gunakan anyaman bambu atau rotan yang minimalis di dinding agar tidak terkesan "terlalu polos".

Pilihlah sofa rotan yang berukuran kecil agar ruangan tidak terkesan sempit dan sumpek. Rotan yang digunakan juga tidak harus selalu yang asli. Rotan sintetis pun juga oke untuk digunakan mengingat harga yang relatif lebih murah dan ketahanannya juga tidak beda jauh dari rotan asli. Satu lagi sentuhan akhir sebagai penyeimbangnya. Agar dinding tidak kosong, letakkan foto-foto natural, atau etnik sebagai penyeimbang ruang. Misalnya, foto petani menanam padi, atau kain batik yang telah dibingkai.

Selamat mencoba!

Monday 18 February 2013

3 Jenis Pencahayaan Yang Perlu Anda Ketahui

BATAM - Pencahayaan yang tepat, akan sangat mendukung suasana dalam sebuan ruangan. Merancang pencahayaan yang tepat juga dapat dilakukan dengan mengaplikasikan berbagai lapisan cahaya.

Untuk membuat ruangan lebih dramatis, gunakan panduan 3 lapisan cahaya ini. Seperti yang disarankan oleh Your Guide to Home Lighting, Philips.

1. Pencahayaan Umum (General Lighting).
Ini merupakan pencahayaan dasar yang fungsi utamanya menerangi ruangan secara keseluruhan. Cahaya menyebar secara merata ke seluruh ruangan dan sifatnya soft. Lampu untk pencahayaan umum biasanya di pasang di langit-langit rumah, baik di ruang tengan maupun sepnajnag tepian plafon. Setiap 20-25 m2, luas ruangan, sebaiknya di pasang satu buah pencahayaan umum.

2. Pencahayaan Khusus (Task Lighting)
Jenis pencahayaan ini, digunakan untuk menerangi fungsi-fungsi khusus dalam sebuah ruangan. Misalnya, lampu gantung di ruang makan di pasang untuk menerangi aktivitas yang dilakukan di atas meja makan atau untuk kegiatan memasak di dapur. Pastikan dalam ruangan tidak lebih dari tiga pencahayaan khusus, karena akan sangat menyilaukan.

3. Pencahayaan Aksen (Accent Lighting)
Fungsi pencahayaan ini adalah menonjolkan obyek dekoratif yang ada dalam ruangan. Misalnya, lampu pada lukisan atau foto di dinding di pasang untuk mengangkat kehadiran foto atau menonjolkan lukisan. Pencahayaan jenis ini sifatnya tiga bahkan lima kali lebih kuat dibandingkan pencahayaan umum. Sehingga ada baiknya bila sumber cahaya disembunyikan sehingga tidak mengganggu penglihatan.

Dengan adanya pencahayaan ini, ruangan akan tampak lebih bergairah dan hidup. Selamat Mencoba! (Chris)

5 Cara Merawat Kayu Agar Tetap Awet

BATAM - Penggunaan material kayu memang dapat membuat rumah anda menjadi hangat dan klasik. Beberapa orang percaya, penggunaan unsur kayu di dalam rumah membuat suasana rumah menjadi "hidup". Namun, penggunaan kayu di dalam rumah juga memerlukan perawatan berkala. Pemilik rumah, minimal, harus memiliki pengetahuan bagaimana cara merawatnya.

1. Bersihkan debu dari sisa-sisa pengeboran
Setelah melubangi tembok atau pun kayu, terdapat debu-debu sisa pengeboran. Untuk membersihkannya, aktifkan nosel vacuum cleaner dan arahkan ke lubang pengeboran. Debu-debu akan terhisap ke vacuum cleaner dan tempat anda pun bersih kembali.

2. Memaku Bambu
Memaku bambu gampang-gampang susah. Salah sedikit saja, bambu akan belah dan tidak dapat digunakan lagi. Bagaimana cara mengakalinya? Bor terlebih dahulu, dengan mata bor yang berukuran 3/4 dari paku yang akan digunakan. Setelah membuat lubang pada bambu, lumuri paku dengan minyak pelumas. Paku akan melesat masuk ke dalam bambu tanpa membuat belah.

3. Memperbaiki kayu yang "penyok"
Terkadang, kusen atau perabot rumah "penyok" karena anda tidak hati-hati saat memindahkan barang. Bagaimana cara mengakalinya? Jika kedalaman penyok tidak lebih dari 2 mm, maka anda masih dapat mengakali dengan menggunakan kain basah dan setrika. loh?! iya, caranya dengan menempelkan kain basah ke kayu yang penyok tersebut dan setrika hingga kain basah tersebut mengering. Bagian yang penyok akan segera tersamar dan hampir menyerupai bentuk sebelumnya.

4. Cara menghindari goresan pada parkit
Parkit dapat tergores karena terkena benda yang "tajam". Nah, sebelum benda-benda yang mempunyai sudut runcing merusak keindahan parkit, lebih baik anda "tumpulkan" sudut runcingnya dengan cara mengenakan karet pengaman, atau isolasi yang tebal, atau benda-benda yang dpat menyembunyikan sisi tajam agar tidak menggoresi parkit.

5. Menjaga keindahan benda pajangan dari kayu.
Keindahan kayu ada kalanya termakan usia dan alam. Tapi jangan khawatir, benda pajangan anda tetap dapat tampak seperti baru dengan beberapa perawatan. Caranya adalah bersihkan benda tersebut dari debu, lalu lap dengan kain yang telah diolesi minyak pelapis kayu. Beberapa minyak pelapis kayu dijual dengan aroma yang wangi.(chris)

Wednesday 24 October 2012

Tips Menata Buku-Buku

Komentar-komentar di mommiesdaily.com menarik banget buat di simak. Tips-tips yang diberikan berasal dari pengalaman nyata en Kriswood ingin sekali membagikan u/pembaca. silahkan ya lihat website mommiesdaily.

"gue baru bikin library room akhirnya di rumah, jadi skrg lumayan lah, buku2 terkumpul dan tersusun cukup rapi, walopun ya nggak kaya di gambar2 yang ada di majalah :)" kata Yustin.

"saya di rumah hanya punya 1 rak khusus buku.. disusunnya semua posisi berdiri berdasarkan genre, dan ada 1 rak khusus buku-buku yang belum dibaca.. sempet sih susun posisi tidur, tapi ya itu.. kalau mau ngambil PR banget.. dan karena saya selalu menyusun berdasar tinggi, jadi malas banget kalo ada buku tambahan yang menurut tinggi harusnya tempatnya di tengah-tengah.. mesti angkat2 buku dan merapi2kan lagi.." kata Sugarenspice. Hanzky membalas "Nah kalo gue yang belum dibaca pun nyampur. Biasanya yang baru beli sih ditaro di rak sebelah tempat tidur tapi kalo udah kelamaan nggak dibaca juga, dipindahin ke rak buku yang lain."
 
"...ribuan buku aku & hubby numplek semua di kamar sampai ke kamar mandi. Tersusun rapih di rak dan meja sih, tapi tiap minggu males banget harus bersih2 biar ga bertumpuk debu…. Kayaknya buku2 resep n majalah harus pindah ke dapur…Buku2 kuliah harus hijrah ke ruang tamu yg udah penuh buku juga.." kata Mizha.

"nyimpan buku di dapur boleh juga tuch idenya…gak pernah kepikiran…sambil masak bis asambil baca buku ya…hehehe" kata Rina S Esaputra. Hanzky membalas, "Haha..iyaa, tapi ini karena perabotan masaknya minimalis dan dapurku kan nggak ada kompornya :D. Kalo buku masak aku taronya di satu keranjang jadi lebih portable".

"eeng.. kalok gue ngaturnya buku berdasarnya topik buku.. kayak di toko2 bukulah :D trus untuk rak buku naya [buku dia sendiri] gue pisahin.. sementara untuk buku2 anak2 [macam komik2 koleksi gue dan suami, novel anak2 jaman dulu, kayak trio detektif, lima sekawan dsb] dipisahin juga.. :D trus, penempatan diatur berdasarkan tinggi buku, biar rapih :D" kata alienarie

*Diedit sesuai dengan kalimat sebenarnya, tanpa perubahan. selengkapnya, coba simak websitenya ya.

Trik Menyusun Buku di Rak

Buku, Majalah, Koran, Tabloid, Buku Masak, Buku Pelajaran Anak, dan masihhhh banyak lagi jenis bacaan lainnya kadang bikin rumah terkesan berantakan, susah di atur, tapi juga sayang bila disingkirkan. Kriswood ingin membagikan artikel dari mommiesdaily.com yang bagus serta inspiratif buat menata buku-buku bacaan anda di rumah. Nah, simak deh artikelnya.

Trik Menyusun Buku di Rak
Oleh : Hanzky
Artikel Online tgl 20 Januari 2012    

Pasti dong Mommies punya banyak buku di rumah? Baik buku pribadi ataupun buku anak-anak. Nah, suka iri nggak, sih, dengan gambar-gambar rak buku yang bukunya tersusun dengan rapih dan cantik di katalog-katalog IKEA ataupun majalah-majalah desain interior? Dulu saya sering mikir, “Kok bisa, yah?” “Kok kalo di rumah saya berantakan?” atau “Rak bukunya kurang keren, yah?” :D. Tapi setelah diteliti lagi, ternyata … ya memang nggak mungkin bisa karena:
  • Ternyata buku-buku yang disusun itu terlihat rapih karena berdiri sama rata, alias tinggi bukunya sama semua which is susah lah yah, masa mau beli buku mesti disesuaikan dulu tingginya?
  • Buku-buku tersebut disusun berdasarkan warna. Bukan berdasarkan author ataupun genre atau asal saja, seperti saya di rumah.
  • Selain berdasarkan warna, buku-buku tersebut juga ada yang diberi sampul polos. Jadi harmonis sekali keliatannya.
  • Yang ditampilkan adalah buku-buku berseri yang notabene, ukuran dan warnanya sama.
Intinya, gambar-gambar rak buku itu memang nggak realistislah. Jadi jangan sedih dulu kalau rak buku kita terlihat berantakan, justru terlihat lebih nyata dan lebih menarik karena warna dan bentuknya yang beragam. Tapi tidak bisa dipungkiri sih, memang tetap harus ada triknya dalam menyusun buku. Nah, karena saya tidak punya 1 rak buku yang besar untuk menampung semua buku-buku saya, maka saya membaginya dalam beberapa tempat.
  • Rak di atas dispenser. Karena melihat kok dispensernya lonely sekali ya mojok sendirian, gitu. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat rak panjang untuk menempatkan buku-buku. Setiap rak dikhususkan untuk warna yang berbeda. Paling atas yang bukunya warna putih, tengah agak kebiruan dan yang paling bawah untuk yang berwarna merah. Dari jauh memang terlihat lebih harmonis, sih.
  • Karena di rumah saya dapurnya dapur jadi-jadian alias nggak dipakai untuk masak, maka kabinet transparan di atasnya saya taruh untuk meletakkan, buku-buku dan majalah yang belum disortir. Supaya terlihat lebih rapih, saya tumpuk dalam keadaan tiduran. Susunan seperti ini sebenarnya kurang praktis karena kalau mau ambil buku yang paling bawah, duh PR deh semua harus diturunin. Dan kasian buku yang paling bawah harus menanggung beban seberat itu.
  • Buku tidak perlu disusun berdasarkan tinggi (walaupun yang deretan warna putih terlihat seperti itu, ya), untuk memainkan tekstur dan dimensi.
  • Mainkan susunan buku, ada yang berdiri dan ada yang tiduran dalam satu rak (seperti deretan warna merah)
  • Tambahkan foto atau vas bunga di antara buku-buku tersebut. Karena rak saya kecil, jadi tidak ditambahkan apa-apa kecuali mangkuk warna silver
  • Sisanya masih ada di rak buku atas dan di kamar, serta diungsikan ke kantor atau di kardus. Cita-cita sih ingin punya perpustakaan kecil-kecilan di rumah. Mudah-mudahan bisa terlaksana, amiin :)














Nah, ada tips mengatur buku-buku bacaan lainnya???

Editor : Christianto Joni

Aturan-aturan Menata Rumah Mungil

Rumah serba mungil membuat Anda lebih cermat melakukan penataan. Karena jika salah menatanya, maka yang terjadi adalah rumah semakin sumpek, sempit, dan tidak nyaman dihuni.

Untuk menata rumah mungil kesayangan Anda, mulailah dengan jeli mencermati ruang-ruang kosong yang bisa menjadi tempat meletakkan barang. Misalnya, area bawah tangga, anak tangga itu sendiri, di bawah wastafel, atau kolong tempat tidur.

Selain itu, perhatikan pula faktor pencahayaan dalam ruangan. Usahakan agar pilihan lampu memberi kesan formal, luas, serta bersahabat.

Di dalam rumah mungil, peletakan jendela juga harus tepat posisinya, begitu juga pemakaian kaca di dalam rumah agar dapat membuat rumah terlihat lebih luas. Pakailah ukuran jendela yang tidak besar dan kaca tidak bermotif. Jendela dipasang dengan posisi tepat agar dapat menyerap sinar matahari, memberi kehangatan, dan membantu sirkulasi udara dalam rumah.

Sebaiknya, Anda juga memilih warna-warna terang untuk dinding. Pemakaian warna gelap akan memberi kesan ruangan lebih sempit dan lesu. Kalau Anda senang memakai wallpaper, pilihlah yang bermotif ringan dan berwarna lembut dengan motif garis tipis atau kotak tipis. Tujuan pemakaian motif ini adalah untuk membantu mengistirahatkan pandangan mata.

Agar tak berkesan berat dan sempit, pilihlah furnitur dengan desain sederhana. Pilih furnitur dengan warna lembut agar menghasilkan efek luas dan ringan.

Sebagai sentuhan alam, masukkan unsur-unsur alam seperti tanaman dalam pot atau bunga di dalam rumah. Anda juga dapat memakai cermin yang ditempatkan di satu sudut untuk memberi kesan luas di dalam ruangan.

Berdasarkan semua saran yang telah dikemukakan di atas, ada baiknya Anda memperhatikan penataan interior rumah mungil yang justru dapat memperburuk keadaan. Lima hal yang patut Anda perhatikan itu adalah:

1.   Hindari menempatkan barang-barang seni atau pajangan di atas ketinggian mata atau penglihatan rata-rata orang pada umumnya. Sebaiknya, letakkan dan susun barang-barang tersebut kira-kira 150 sentimeter dari lantai, sebatas penglihatan orang pada umumnya.

2. Hindari menggunakan pajangan atau hiasan berukuran kecil. Sebaiknya Anda menyesuaikan pilihan hiasan atau pajangan menurut skala ruang yang ada. Gunakan dua pertiga dari lebar dinding untuk penempatan lukisan, barang seni, aksesoris dinding lainnya.

3.  Hindari menempatkan aneka perabotan di dalam ruang kecil. Sebaiknya, sesuaikan ukuran ruang dengan ukuran dan bentuk perabotan. Untuk menyiasati hal ini agar tidak terjadi, Anda dapat mempersiapkan ruangan dengan membuat layout ruang.

4.  Hindari mengelompokkan barang-barang sejenis yang disusun seperti barisan. Sebaiknya, Anda tidak mencampuradukkan ukuran, besaran, dan teksur, tetapi variasikan penggunaan hiasan atau obyek dari segi ketinggiannya untuk menciptakan ketinggian berjenjang.

5.  Hindari penggunaan lampu meja sudut atau lampu baca berukuran kecil. Sebaiknya, pakai lampu dengan tinggi sekitar 70 - 80 sentimeter.

Sumber : www.kompas.com
Artikel oleh Latief
Di edit oleh : Christianto Joni

Thursday 18 October 2012

Panduan Menata Ruang Keluarga

Apa saja sih yang perlu diperhatikan dalam menata ruang keluarga? Ternyata menata ruang keluarga bukan perkara yang mudah loh dilakukan oleh orang awam. Tapi jangan khawatir, tips dari kami mungkin saja bisa membantu anda menata ruang keluarga.

Nah, pembaca, ruang keluarga adalah tempat berkumpul seluruh anggota keluarga. Secara khusus, keluarga yang kami maksud di sini terdiri dari anggota keluarga dalam satu rumah. So, saran kami sebelum anda menata ruang keluarga adalah pastikan terlebih dulu bahwa luas ruangan dapat menampung aktivitas berkumpulnya seluruh anggota keluarga.  

Jangan terlalu memaksa untuk membuat ruangan ini bila anda tidak terlalu membutuhkannya secara khusus. Misalnya, anda adalah pasangan muda yang belum punya anak. Di rumah hanya anda dan suami/istri. Anda mungkin belum terlalu membutuhkannya untuk sementara waktu hingga anak anda lahir. Terkecuali, rumah anda sering dijadikan basis berkumpulnya sanak keluarga yang lain. Tidak ada salahnya juga mempersiapkan ruang ini sebelum buah hati anda lahir ;)

Ruang keluarga adalah ruang yang dapat dijadikan tempat berkumpul, mengakrabkan diri dan bersenang-senang. Jadi, sebaiknya tata ruangan keluarga anda untuk menciptakan suasana yang akrab dan hangat.

Sebaiknya anda memilih furniture yang mampu membuat suasana bersama anggota keluarga anda menjadi lebih akrab, misalnya sofa dengan 3 atau 4 dudukan. 

Tambahkan pula benda-benda penuh kenangan di ruang keluarga, misalnya foto-foto seluruh keluarga di lemari atau kabinet kecil di samping sofa. 

Untuk menambah kesan manis, tambahkan karpet pada lantai dekat tempat duduk atau di bawah meja. Meja yang tinggi bisa dihilangkan dan diganti dengan coffee table atau meja kecil di pinggir sofa.

Hindari kesan formal. Beri aksen warna pada dinding dan mainkan hiasan dinding seperti cutting sticker atau wall paper.

Singkirkan perabotan atau aksesoris yang tajam. Benda-benda ini dikhawatirkan dapat melukai anggota keluarga, khususnya anak-anak saat mereka bermain. Perhatikan pula sudut-sudut perabotan terutama yang berpotensi melukai anak anda.

Jangan ragu menggunakan jasa interior designer jika mereka memang mampu menciptakan design ruangan yang mampu membuat ruang keluarga anda menjadi lebih hangat, lebih indah, dan mampu mengakrabkan anggota keluarga anda.

Penulis : Christianto Joni S.Psi