Thursday 30 August 2012

TIPS : Memilih Jenis-jenis Pintu Berdasarkan Bahan Pembuatan

1. Pintu Aluminium 
Pintu jenis ini biasanya dilapisi dengan warna kesukaan anda. Sangat cocok untuk kebanyakan desain interior kontemporer. Pintu aluminium secara umum dibuat dari bahan kaca yang dibingkai aluminium.
  • Keunggulannya : tidak memerlukan perbaikan atau perawatan cat ulang.
  • Kekurangan : tidak bisa dilapisi lagi. Pastikan warna telah sesuai dengan selera anda bila anda membeli.
2. Pintu Kayu 
Pada umumnya pintu kayu terbuat dari bahan kayu solid alias padat. Namun, ada pula beberapa pintu yang dibuat dengan kepadatan medium fibreboard inti. Selain itu, ada juga yang dibuat dari bahan polyboard. Pilihan paling ringan adalah pintu yang menggunakan bahan inti honeycomb yang terbuat dari karton.
  • Keunggulan : sangat cocok untuk rumah yang bergaya klasik, abadi, rapi dan elegan. Penggunaan pintu kayu juga menimbulkan kesan hangat pada ruangan 
  • Kekurangan : hati-hati memilih pintu berbahan inti honeycomb yang kualitasnya buruk karena bisa mengurangi kekuatan dan kurang kedap suara. Pintu kayu butuh pemeliharaan rutin seperti sering dicat dan divernis.

3. Pintu Louvre
Pintu jenis ini mempunyai irisan-irisan horizontal yang dapat dibuka untuk aliran udara apabila menginginkan privasi dan keamanan.

  • Keunggulan : Tetap ada aliran udara bahkan bila pintu ditutup.
  • Kekurangan : lebih sulit dibersihkan, harus dipastikan bahwa pekerjaan mekaniknya halus, dapat menghalangi pemandangan.
4. Pintu Flush
Ini adalah pintu paling sederhana dari pintu-pintu yang ada. Ini karena permukaan pintu rata seluruhnya. Pintu flush biasanya digunakan untuk bagian dalam rumah dan dibuat dari fiberglass atau kayu.

  • Keunggulan : harga lebih murah.
  • Kerugian : permukaan tidak tembus cahaya, tanpa dekor, tidak cocok untuk pintu utama.
5. Pintu Rel
Gaya pintu yang lebih tua ini dibuat dari serpihan kayu atau kompresan kayu. Sebutannya tergantung pada komponen-komponennya. Untuk komponen vertikal disebut stiles dan komponen horizontal disebut rel.

  • Keunggulan : konstruksi padat dapat menghalang suara dan menahan suhu dalam ruangan serta paling cocok untuk desain federasi atau rumah bergaya country.
  • Kekurangan : kurang cocok untuk interior desain contemporer serta permukaan padat tidak tembus cahaya.
6. Pintu Swing 
Pintu swing atau lebih sering disebut pintu kupu-kupu adalah jenis paling umum, pintu dapat berputar satu putaran sudut, dan kadang-kadang digunakan sepasang seperti pintu-pintu ditempat minum kecil yang anda dapat temukan didapur.
  • Keunggulan : engsel lebih mudah dipasang dibanding dengan rel dan lebih mudah untuk dirawat, tidak perlu rel untuk bantalan pintu.
  • Kekurangan : butuh rungan mengayunkan pintu untuk membuka pintu, mungkin sukar untuk mendapatkan dengan posisi tempat pintu.
7. Pintu Geser
Pintu ini biasanya digunakan sebagai penghubung untuk menuju taman belakang. Pintu dorong yang padat dapat digunakan didalam rumah apabila ruang yang tersedia sangat terbatas dan tidak cukup untuk pintu satu sayap. Pintu geser juga sering dimanfaatkan untuk pintu kamar mandi. Pintu geser sering disebut pintu kantung karena digeser ke dalam kantung dibalik dinding ketika pintu dalam posisi dibuka.

  • Keunggulan : memerlukan ruangan yang lebih sedikit dibanding dengan pintu satu sayap biasa dan pintu dorong dapat disembunyikan, memberikan satu kesan yang bersih dan rapi.
  • Kekurangan : harus mempunyai struktur bantalan beban kuat diatas untuk menggantung, dapat dilepas dari rel pengaman dan rel pintu susah untuk dipasang.

Naskah di kutip dari : http://id.shvoong.com

2 comments:

Please do not hesitate to contact us for further information.